Peternakan Sapi di Desa Kalangan |
Walaupun lembu sudah merupakan bagian dari kebiasaan warga masyarakat Desa selain pertanian tapi juga peternak sebagai tabungan sehingga umum dikatakan Rojo koyo. Karena dengan memelihara ternak akan mudah dijual sewaktu ada keperluan mendesak termasuk untuk kebutuhan hajatan atau biaya pendidikan anaknya.
Sedang cara yang dipakai rata-rata masih menggunakan tradisional sehingga masih sedikit sekali yang sudah memelihara secara intensif dengan kandang yang permanen dan diberikan makanan dan minuman secara teratur berdasarkan teknis peternakan.
Baidi Dusun Kalangan Desa Kalangan mencoba budidaya Lembu yang menggunakan cara teknis ternyata hasilnya juga cukup menjajikan dibuktikan pernah ada yang belinya dengan harga Rp.12.000.000,- dengan kurun waktu sekitar satu tahunan dijual bisa mencapai Rp.18.000.000,-
Memang cara seperti yang dilakukan oleh sdr Baidi memerlukan kost agak tinggi perlu bikin kandang secara permanen memberikan makanan tambahan dari konsentrad maupun susu agar pertumbuhan lembu bisa lebih cepat sedangkan makanan yang berasal dari jerami perlu diprementasi lebih dulu.
Sapi Istirahat |
Lain dengan sdr. Nyamiran Dusun Suryo Desa Kalangan dengan menggunakan secara tradisional semi teknis jenis lembu lemosin ternyata juga bisa nampak bagushasilnya karena minum dan makanannya selalu teratur dan bedanya cuman kandangnya tidak dibikin permanen tapi makanan cukup dengan limbah pertanian musiman seperti jerami disaat musim padi bisa tebon disaat musim jagung.
Semuanya diperlukan ketlatenan dan cermat dalam pemeliharaan agar hasil yang diperoleh bisa sesuai dengan yang diharapkan dan hampir setiap rumah walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak tapi rata-rata sama memiliki rojo koyo tersebut.
0 Response to "Rojo Koyo Tabungane Wong Deso"
Posting Komentar